MAKALAH
Tahap
Perkembangan Janin Dalam Kandungan Ibu
DOSEN : syurotut taufiqoh S.,KEP NS M.,KES
NAMA : IFADHATUL MUNAWARAH RIZKI
SUKMARANI PUSPITA DEWI
DEWI ANDRIANI
MADINATUZ
ZAKIYAH
PRODI : D3 KEBIDANAN ( I B)
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SURABAYA
TAHUN
2013-2014
Al Qur’an telah menjelaskan tentang
penciptaan manusia.
"Kami telah menciptakan kamu;
maka mengapa kamu tidak membenarkan? Adakah kamu perhatikan (benih manusia)
yang kamu pancarkan? Kamukah yang menciptakannya? Ataukah Kami yang
menciptakannya?" (Al Qur'an Surat Al Waqii’ah:57-59)
Surat al Mu”minun ayat 12-14
وَلَقَدْ
خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari
suatu saripati (berasal) dari tanah."(Q.S. Al- mu'minun : 12)
ثُمَّ
جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ
"Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)."(Q.S. Al- mu'minun : 13)
ثُمَّ
خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا
الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا
آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
"Kemudian air mani itu Kami
jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging,
dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk)
lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik."(Q.S. Al-
mu'minun : 14)
Dalam ayat ke-6 surat Az Zumar,
disebutkan bahwa manusia diciptakan dalam rahim ibu dalam tiga kegelapan.
Embriologi modern telah mengungkap bahwa perkembangan ebriologi bayi terjadi
pada tiga daerah yang berbeda dalam rahim ibu.
Dalam Al Qur'an dipaparkan bahwa
manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim ibunya.
خَلَقَكُمْ
مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَأَنْزَلَ لَكُمْ مِنَ
الأنْعَامِ ثَمَانِيَةَ أَزْوَاجٍ يَخْلُقُكُمْ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ
خَلْقًا مِنْ بَعْدِ خَلْقٍ فِي ظُلُمَاتٍ ثَلاثٍ ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ
الْمُلْكُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ فَأَنَّى تُصْرَفُونَ (٦)
"... Dia menjadikan kamu dalam
perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat)
demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat
dipalingkan?" (Al Qur'an, Surat Az Zumar:6)
Sebagaimana yang akan dipahami,
dalam ayat ini ditunjukkan bahwa seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya
dalam tiga tahapan yang berbeda. Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa
pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim
ibu. Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai
fakultas kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar. Misalnya,
dalam buku Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang
embriologi, fakta ini diuraikan sebagai berikut:
"Kehidupan dalam rahim memiliki
tiga tahapan: pre-embrionik; dua setengah minggu pertama, embrionik; sampai
akhir minggu ke delapan, dan janin; dari minggu ke delapan sampai
kelahiran." (Williams P., Basic Human
Embryology, 3. edition, 1984, s. 64.)
Fase-fase ini mengacu pada
tahap-tahap yang berbeda dari perkembangan seorang bayi. Ringkasnya, ciri-ciri
tahap perkembangan bayi dalam rahim adalah sebagaimana berikut:
Tahap Pre embrionik
Pada tahap pertama, zigot tumbuh
membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian
membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin
membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk
tiga lapisan.
Tahap Embrionik
Tahap kedua ini berlangsung selama
lima setengah minggu. Pada masa ini bayi disebut sebagai "embrio".
Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan-
lapisan sel tersebut.
Tahap fetus
Dimulai dari tahap ini dan
seterusnya, bayi disebut sebagai "fetus". Tahap ini dimulai sejak
kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus
tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua
tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua
organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan
perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.
Informasi mengenai perkembangan yang
terjadi dalam rahim ibu, baru didapatkan setelah serangkaian pengamatan dengan
menggunakan peralatan modern. Namun sebagaimana sejumlah fakta ilmiah lainnya,
informasi-informasi ini disampaikan dalam ayat-ayat Al Qur'an dengan cara yang
ajaib. Fakta bahwa informasi yang sedemikian rinci dan akurat diberikan dalam
Al Qur'an pada saat orang memiliki sedikit sekali informasi di bidang
kedokteran, merupakan bukti nyata bahwa Al Qur'an bukanlah ucapan manusia
tetapi Firman Allah.
Menurut riset yang telah diteliti oleh para ahli
sekarang, bahwa manusia itu tercipta dari satu sperma saja. Itu sangat sedikit
sekali bila dibanding dengan sperma yang keluar dari laki-laki yang mencapai
jutaan sperma. Sulalah adalah kata yang paling tepat dan cocok untuk
menggambarkan proses terbentuknya janin ini, karena satu dari jutaan sperma ini
bergerak menuju ke rahim untuk membuahi ovum dari wanita.
Tahap kedua disebut Alaqoh. “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah ( ‘Alaqoh ).” ‘Alaqoh berarti juga nama dari binatang kecil yang hidup di air dan di tanah yang terkadang menempel di mulut binatang pada waktu minum di rawa – rawa (yaitu sebangsa lintah ).
Bentuk janin pada fase ini sangat mirip sekali dengan binatang lintah tersebut. Bahkan kalau keduanya difoto bersamaan, niscaya manusia tidak akan bisa membedakkan bentuk dan gambar keduanya.
Tahap ketiga, Mudghah (Segumpal Daging). Dalam kelanjutan surat al-Mukminun dijelaskan ''Lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging.” Tahap keempat ditandai dengan muncul dan tumbuhnya tulang. “Dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang.”
Para ahli dan spesialis dalam bidang medis telah menyimpulkan bahwa tulang itu muncul sebelum daging sebagai penutupnya. Setelah itu barulah muncul daging. Ini hanya baru diketahui oleh para ahli pada zaman sekarang, itu pun dengan bantuan alat – alat fotografi.
Tahap kelima, pembungkusan tulang dengan daging. “Lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan dagin...'' Didahulukannya penciptaan tulang sebelum daging, itu karena daging butuh kepada tulang untuk menempel padanya. Maka tulang mesti sudah ada sebelum daging.
Tahap keenam adalah perubahan janin ke bentuk yang lain. “Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain..'' Menurut Dr Ahmad Hamid Ahmad, bersama dengan berakhirnya pekan ketujuh, panjang Mudghah sudah mencapai 8 – 16 milimeter”
Termasuk yang membedakan pada periode ini adalah: bahwa bentuk tulang berbentuk bengkok menyerupai bulan sabit, kemudian mulai berubah lurus dan tegap. Di tambah lagi ada sesuatu yang membedakan janin dengan makhluk hidup yang lain, yaitu sempurnanya bentuk tubuh pada pekan kedelapan.
Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda, ”Seseorang dari kamu ditempatkan penciptaannya di dalam perut ibunya dalam selama empat puluh hari, kemudian menjadi `alaqah selama itu pula (40 hari), kemudian menjadi mudhghah selama itu pula (40 hari); kemudian Allah mengutus seorang malaikat lalu diperintahkan empat kalimat (hal), dan dikatakan kepadanya: Tulislah amal, rizki dan ajalnya, serta celaka atau bahagia-(nya); kemudian ditiupkan ruh padanya.” (Hadits riwayat Imam al-Bukhari dari `Abdullah).
Begitulah, proses penciptaan janin di dalam rahim seorang ibu, hingga akhirnya melahirkan diusia kehamilan sembilan bulan. Sungguh Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
Tahap kedua disebut Alaqoh. “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah ( ‘Alaqoh ).” ‘Alaqoh berarti juga nama dari binatang kecil yang hidup di air dan di tanah yang terkadang menempel di mulut binatang pada waktu minum di rawa – rawa (yaitu sebangsa lintah ).
Bentuk janin pada fase ini sangat mirip sekali dengan binatang lintah tersebut. Bahkan kalau keduanya difoto bersamaan, niscaya manusia tidak akan bisa membedakkan bentuk dan gambar keduanya.
Tahap ketiga, Mudghah (Segumpal Daging). Dalam kelanjutan surat al-Mukminun dijelaskan ''Lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging.” Tahap keempat ditandai dengan muncul dan tumbuhnya tulang. “Dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang.”
Para ahli dan spesialis dalam bidang medis telah menyimpulkan bahwa tulang itu muncul sebelum daging sebagai penutupnya. Setelah itu barulah muncul daging. Ini hanya baru diketahui oleh para ahli pada zaman sekarang, itu pun dengan bantuan alat – alat fotografi.
Tahap kelima, pembungkusan tulang dengan daging. “Lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan dagin...'' Didahulukannya penciptaan tulang sebelum daging, itu karena daging butuh kepada tulang untuk menempel padanya. Maka tulang mesti sudah ada sebelum daging.
Tahap keenam adalah perubahan janin ke bentuk yang lain. “Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain..'' Menurut Dr Ahmad Hamid Ahmad, bersama dengan berakhirnya pekan ketujuh, panjang Mudghah sudah mencapai 8 – 16 milimeter”
Termasuk yang membedakan pada periode ini adalah: bahwa bentuk tulang berbentuk bengkok menyerupai bulan sabit, kemudian mulai berubah lurus dan tegap. Di tambah lagi ada sesuatu yang membedakan janin dengan makhluk hidup yang lain, yaitu sempurnanya bentuk tubuh pada pekan kedelapan.
Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda, ”Seseorang dari kamu ditempatkan penciptaannya di dalam perut ibunya dalam selama empat puluh hari, kemudian menjadi `alaqah selama itu pula (40 hari), kemudian menjadi mudhghah selama itu pula (40 hari); kemudian Allah mengutus seorang malaikat lalu diperintahkan empat kalimat (hal), dan dikatakan kepadanya: Tulislah amal, rizki dan ajalnya, serta celaka atau bahagia-(nya); kemudian ditiupkan ruh padanya.” (Hadits riwayat Imam al-Bukhari dari `Abdullah).
Begitulah, proses penciptaan janin di dalam rahim seorang ibu, hingga akhirnya melahirkan diusia kehamilan sembilan bulan. Sungguh Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
Masa Ovulasi (Masa Subur)
Pada wanita, ovariumnya memiliki
ribuan sel telur. Namun selama masa reproduksi sel telur yang tersisa hanya 400
saja. Proses pengeluaran ovum ini dimulai sejak masa pubertas. Setap bulan,
sebuah sel telur dikeluarkan melalui dinding luar ovarium. Proses ini disebut
masa ovulasi. Kemudian sel telur ini akan ditangkap oleh tuba falopii dan akan
menuju rahim. Ovulasi terjadi pada pertengahan siklus menstruasi atau sekitar
14 hari sebelum periode menstruasi berikutnya. Usia kehamilan dihitung
berdasarkan Rumus Naegele yaitu hari pertama kehamilan sama dengan hari
pertama haid terakhir. Sedangkan untuk menentukan masa lahiran adalah dengan
cara menambahkan tanggal dengan 7 dan bulannya dengan 9, dimana umur kehamilan
cukup bulan adalah 9 bulan 7 hari. Sehingga jangan kaget jika pasangan yang
baru menikah 1 minggu ternyata dokter mengatakan usia kandungan isterinya 3
minggu.
Minggu ke 1:
Pada minggu ini, menjadi menstruasi
yang terakhir sebelum kehamilan. Perdarahan terjadi dan hormon-hormon ditubuh
mempersiapkan sel telur untuk dilepaskan.
Di dalam Al Qur’an telah dijelaskan
tentang penciptaan manusia. Hal ini merupakan salah satu dari kebesaran Allah
SWT. Dalam tulisan ini saya mencoba memberikan informasi seputar perkembangan
janin sambil mengingat akan kebesaran penciptaan Allah yang telah tertulis pada
ayat-ayat Al Qur’an bahwa benar adanya.
"Kami telah menciptakan kamu;
maka mengapa kamu tidak membenarkan? Adakah kamu perhatikan (benih manusia)
yang kamu pancarkan? Kamukah yang menciptakannya? Ataukah Kami yang
menciptakannya?" (Al Qur'an Surat Al Waqii’ah:57-59)
Dan sungguh, Kami telah menciptakan
manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air
mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu
Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya
makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah,Pencipta yang paling baik. (Al
Qur'an Surat Al Mu'minun ayat 12-14)
Dalam ayat ke-6 surat Az Zumar,
disebutkan bahwa manusia diciptakan dalam rahim ibu dalam tiga kegelapan.
Embriologi modern telah mengungkap bahwa perkembangan ebriologi bayi terjadi
pada tiga daerah yang berbeda dalam rahim ibu.
Dalam Al Qur'an dipaparkan bahwa
manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim ibunya.
"... Dia menjadikan kamu dalam
perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat)
demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat
dipalingkan?" (Al Qur'an, Surat Az Zumar:6)
Sebagaimana yang akan dipahami,
dalam ayat ini ditunjukkan bahwa seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya
dalam tiga tahapan yang berbeda. Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa
pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim
ibu. Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai
fakultas kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar. Misalnya,
dalam buku Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang
embriologi, fakta ini diuraikan sebagai berikut:
"Kehidupan dalam rahim memiliki
tiga tahapan: pre-embrionik; dua setengah minggu pertama, embrionik; sampai
akhir minggu ke delapan, dan janin; dari minggu ke delapan sampai
kelahiran." (Williams P., Basic Human
Embryology, 3. edition, 1984, s. 64.)
Fase-fase ini mengacu pada
tahap-tahap yang berbeda dari perkembangan seorang bayi. Ringkasnya, ciri-ciri
tahap perkembangan bayi dalam rahim adalah sebagaimana berikut:
Tahap Pre embrionik
Pada tahap pertama, zigot tumbuh
membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian
membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin
membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk
tiga lapisan.
Tahap Embrionik
Tahap kedua ini berlangsung selama
lima setengah minggu. Pada masa ini bayi disebut sebagai "embrio".
Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan-
lapisan sel tersebut.
Tahap fetus
Dimulai dari tahap ini dan
seterusnya, bayi disebut sebagai "fetus". Tahap ini dimulai sejak
kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus
tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua
tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua
organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan
perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.
Informasi mengenai perkembangan yang
terjadi dalam rahim ibu, baru didapatkan setelah serangkaian pengamatan dengan
menggunakan peralatan modern. Namun sebagaimana sejumlah fakta ilmiah lainnya,
informasi-informasi ini disampaikan dalam ayat-ayat Al Qur'an dengan cara yang
ajaib. Fakta bahwa informasi yang sedemikian rinci dan akurat diberikan dalam
Al Qur'an pada saat orang memiliki sedikit sekali informasi di bidang
kedokteran, merupakan bukti nyata bahwa Al Qur'an bukanlah ucapan manusia
tetapi Firman Allah.
Masa Ovulasi (Masa Subur)
Pada wanita, ovariumnya memiliki
ribuan sel telur. Namun selama masa reproduksi sel telur yang tersisa hanya 400
saja. Proses pengeluaran ovum ini dimulai sejak masa pubertas. Setap bulan,
sebuah sel telur dikeluarkan melalui dinding luar ovarium. Proses ini disebut
masa ovulasi. Kemudian sel telur ini akan ditangkap oleh tuba falopii dan akan
menuju rahim. Ovulasi terjadi pada pertengahan siklus menstruasi atau sekitar
14 hari sebelum periode menstruasi berikutnya. Usia kehamilan dihitung
berdasarkan Rumus Naegele yaitu hari pertama kehamilan sama dengan hari
pertama haid terakhir. Sedangkan untuk menentukan masa lahiran adalah dengan
cara menambahkan tanggal dengan 7 dan bulannya dengan 9, dimana umur kehamilan
cukup bulan adalah 9 bulan 7 hari. Sehingga jangan kaget jika pasangan yang
baru menikah 1 minggu ternyata dokter mengatakan usia kandungan isterinya 3
minggu.
Minggu ke 1:
Pada minggu ini, menjadi menstruasi
yang terakhir sebelum kehamilan. Perdarahan terjadi dan hormon-hormon ditubuh
mempersiapkan sel telur untuk dilepaskan.
Minggu ke 2:
Uterus (dinding rahim) menebal dan
mempersiapkan untuk tahap ovulasi
Pada minggu ke 3 merupakan masa
ovulasi (pelepasan sel telur). Kehamilan terjadi pada masa ini.Bertemunya sel
telur dengan sel sperma. Jika terjadi hubungan seksual yang berlangsung selama
ovulasi yang memakan waktu sekitar 12-24 jam, salah satu dari ribuan sperma
yang berada di liang vagina berenang melewati leher dan rongga rahim hingga
mencapai tuba falopii, lalu membuahi ovum yang sedang bergerak menuju rahim.
salah satu sel telur yang telah dibuahi dinamakan zigot.
Pada tahap ini telah ditegaskan di
dalam Al Quran, Surat Al Qiyaamah:36-37 ayat ini berbunyi;
"Apakah manusia mengira akan
dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani yang
dipancarkan/ditumpahkan ke dalam rahim?".
Seperti yang telah kita amati,
Al-Qur'an memberi tahu kita bahwa manusia tidak terbuat dari mani selengkapnya,
tetapi hanya bagian kecil darinya. Cairan yang disebut sebagai mani tidak hanya
mengandung sperma saja. Cairan ini tersusun dari berbagai cairan. Cairan ini
mengandung gula yang berfungsi sebagai energi bagi sperma, menetralkan asam di
pintu masuk rahim dan melicinkan agar sperma mudah bergerak masuk.Mani
disinggung dalam Al Qur’an Surat Al Insaan:2 yang mengandung arti;
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur
yang Kami hendak mengujinya (dengan perintahdan larangan), karena itu Kami
jadikan dia mendengar dan melihat”.
Al Qur’an Surat As Sajdah:7-8
mengandung arti “Dialah Yang menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia
mulai menciptakan manusia dari tanah liat. Kemudian Ia menjadikan keturunannya
dari sari air yang hina."
Kata Arab "sulala",
yang diterjemahkan sebagai "sari", berarti bagian yang mendasar atau
terbaik dari sesuatu. Dengan kata lain, ini berarti "bagian dari suatu
kesatuan". Ini menunjukkan bahwa Al Qur'an merupakan firman dari Yang
Berkehendak Yang mengetahui penciptaan manusia hingga serinci-rincinya. Yang
Berkehendak ini ialah Pencipta manusia.
Minggu ke 4:
Zigot berimplantasi pada diding
rahim (uterus). Dengan berakhirnya minggu ini, anda tidak mendapat
menstruasi, dan menjadi tanda pertama kemungkinan kehamilan. Pada beberapa
wanita mendapatkan sedikit perdarahan dan disalahartikan sebagai menstruasi,
sebenarnya perdarahan yang sedikit itu karena implatasi dari zigot ke dinding
rahim anda.
"Bacalah dengan (menyebut) nama
Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari 'alaq (segumpal
darah). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah." (Al Qur'an, Al
Alaq:1-3)
Al Qur'an 14 abad yang lalu dengan
menggunakan kata "'alaq", yang bermakna "sesuatu yang menempel
pada suatu tempat" dan digunakan untuk menjelaskan lintah yang menempel
pada tubuh untuk menghisap darah. Tentunya bukanlah suatu kebetulan bahwa
sebuah kata yang demikian tepat digunakan untuk zigot yang sedang tumbuh dalam
rahim ibu. Hal ini sekali lagi membuktikan bahwa Al Qur'an merupakan wahyu dari
Allah, Tuhan Semesta Alam.
Minggu ke 5:
Ukuran bayi sekitar sebuah biji apel
dan pada minggu ini disebut sebagai embrio. Bayi anda sudah mempunyai detak
jantung sendiri, plasenta dan tali pusat sudah berkerja sepenuhnya pada minggu
ini. Vesikel-vesikel otak primer mulai terbentuk, sistem saraf mulai
berkembang.
Minggu ke 6:
Pada minggu ini panjang embrio
sekitar 1,25 cm bentuk embrio terlihat seperti berudu. Sudah dapat dikenali
bentuk kepala, tulang ekor, kedua celah untuk bakal mata, tangan dan anggota
gerak menyerupai tunas kecil. Pada minggu ini juga terjadi pembentukan awal
dari hati, pankreas, paru-paru, jantung dan kelenjar tiroid.
Minggu ke 7:
Jantung sudah terbentuk lengkap.
Saraf dan otot bekerja bersamaan untuk pertama kalinya. Bayi mempunyai reflek
dan bergerak spontan, bayi mulai menendang dan berenang di dalam rahim walaupun
ibu belum dapat merasakannya. pada akhir minggu ke ini otak akan terbentuk
lengkap. Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar ke seluruh tubuh dan
tulang-tulang mencapai bentuknya yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan
selama minggu kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan
tulang. (Moore, Developing Human, 6.
edition,1998.)
Pada Al Qur’an Surat Al Mu’minuun:14
yang mengandung arti
"Kemudian air mani itu Kami jadikan
segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.
Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik".
Hal ini menunjukan bahwa tahap-tahap
pembentukan manusia sebagaimana digambarkan dalam Al Qur'an, benar-benar sesuai
dengan penemuan embriologi modern.
Minggu ke 8:
Embrio berukuran sekitar 2,5-3 cm.
Seluruh organ utama bayi telah terbentuk meskipun belum berkembang sempurna.
Jaringan saraf di dalam otak berhubungan dengan lobi penciuman di otak. Tangan
dan kaki sudah terbagi menjadi komponen tangan, lengan , bahu, paha, kaki.
Organ reproduksi mulai terbentuk. Mata membentuk pigmen dan telinga bagian luar
sudah terbentuk sempurna, sehingga pada minggu ini bayi sudah dapat mendengar.
Jantung berdetak keras karena sudah dapat memompa dengan irama yang teratur.
Pada minggu ini organ reproduksi
mulai terbentuk, sehingga jenis kelamin mulai terbentuk. Jenis kelamin
sebenarnya ditentukan dari awal oleh sperma pria. Hal ini terjadi pada masa
pembuahan dan tidak ada yang dapat dilakukan untuk mencegahnya. Menurut ilmu
genetika dan biologi terdapat dua jenis kromosom seks dalam tubuh manusia,
yaitu kromosom x dan kromosom y. Seluruh sel telur memiliki satu kromosom x
sedangkan sedangkan sperma dapat mengandung kromosom x dan kromosom y. Jika
sebuah sperma mengandung kromosom x menyatu dengan sel telur (x), akan
dilahirkan seorang bayi perempuan (xx). Sedangkan jika sebuah sperma yang
mengandung kromosom y menyatu dengan ovum (x), akan dilahirkan seorang bayi
laki-laki (xy).
Di dalam Al Qur’an Surat An
Najm:45-46 yang mengandung arti “Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan
pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan”.
Dari ayat tersebut kita dapat
meyakini bahwa Al Qur'an telah mengungkapkan informasi yang menyatakan bahwa
wanita bukanlah penentu jenis kelamin bayi, akan tetapi air mani dari pria sebelum
penemuan gen manusia tiga belas abad yang lalu.
Minggu ke 9:
Pergerakan pertama fetus dapat
dideteksi dengan USG. Pada minggu ini perut dan rongga dada sudah terpisah dan
otot mata dan bibir atas terbentuk.
Minggu ke 10:
Tulang sedang menggantikan
kartilago. Kuku jari mulai berkembang. Diafragma memisahkan jantung dan
paru-paru dari perut. Otot leher terbentuk. Otak berkembang cepat dalam bulan
terakhir ini sehingga proporsi kepala lebih besar daripada tubuh.
Minggu ke 11:
Organ seks luar sudah terbentuk,
juga folikel-folikel rambut dan gigi. Bayi sudah dapat menelan cairan amnion
dan mengeluarkan kembali/kencing. Semua sistem organ pada bayi sudah berfungsi.
Minggu ke 12:
Panjang janin sekarang sekitar 6,5-8
cm dan bobotnya sekitar 18 gram. Kepala bayi menjadi lebih bulat dan wajah
telah terbentuk sepenuhnya. Semua organ vital telah terbentuk. Bayi mulai
menggerak-gerakkan tungkai dan lengannya, bayi dapat mengisap lengannya tetapi
ibu belum dapat merasakan gerakan-gerakan ini.
Minggu ke 13:
Panjang janin (dari puncak kepala
sampai sakrum/bokong) sekitar 65-78 mm dengan berat kira-kira 20 gram. Rahim
dapat teraba kira-kira 10 cm di bawah pusar. Pertumbuhan kepala bayi yang saat
ini kira-kira separuh panjang janin mengalami perlambatan dibanding bagian
tubuh lainnya. Perlambatan ini berlangsung terus, hingga di akhir kehamilan
akan tampak proporsional, yakni kira-kira tinggal
sepertiga panjang tubuhnya.
sepertiga panjang tubuhnya.
Kedua cikal bakal matanya makin hari
kian bergeser ke bagian depan wajah meski masih terpisah jauh satu sama lain.
Sementara telinga bagian luar terus berkembang dan menyerupai telinga normal.
Kulit janin yang masih sangat tipis membuat pembuluh darah terlihat jelas di
bawah kulitnya.
Seluruh tubuh janin ditutupi
rambut-rambut halus yang disebut lanugo. Kerangka/tulang belulangnya sudah
terbentuk di minggu-minggu sebelumnya dan di minggu-minggu selanjutnya akan
berosifikasi/menahan kalsium dengan sangat cepat, hingga tulangnya jadi lebih
keras.
Minggu ke 14:
Panjangnya mencapai kisaran 80 mm
atau 8 cm dengan berat sekitar 25 gram. Telinga janin menempati posisi normal
di sisi kiri dan kanan kepala. Demikian pula mata mengarah ke posisi
sebenarnya. Leher berkembang lebih nyata, hingga lebih mudah membedakan jenis
kelaminnya. Bahkan, di rumah-rumah sakit besar atau rumah sakit pendidikan
dengan alat-alat bantu yang serba canggih, seluruh perkembangannya bisa
dipantau. Misalnya bagaimana perkembangan otak, mata dan ginjalnya. Juga bisa
diketahui apakah ada anusnya atau tidak, paru-parunya berkembang baik atau
tidak, saluran pencernaannya mengalami penyempitan atau tidak, serta adakah
kebocoran pada klep atau bagian
lain dari jantung. Termasuk jika terlihat kecacatan berupa bibir sumbing atau kelainan jemari, seumpama jari dempet. Sayangnya, meski bisa diketahui sejak masa janin, kelainan/gangguan tadi tak bisa ditangani selagi masih di rahim seperti halnya di negara-negara maju.
lain dari jantung. Termasuk jika terlihat kecacatan berupa bibir sumbing atau kelainan jemari, seumpama jari dempet. Sayangnya, meski bisa diketahui sejak masa janin, kelainan/gangguan tadi tak bisa ditangani selagi masih di rahim seperti halnya di negara-negara maju.
Minggu ke 15:
Panjang janin sekitar 10-11 cm
dengan berat kira-kira 80 gram. Kehamilan makin terlihat, hingga demi
kenyamanan si ibu maupun janinnya, amat dianjurkan mulai mengenakan baju hamil.
Sebab, kulit dan otot-otot, terutama di sekitar perut akan melar karena
mengalami peregangan luar biasa guna mengakomodasi pembesaran rahim.
Garis-garis regangan yang disebut striae umumnya muncul di daerah perut,
payudara, bokong dan panggul. Boleh-boleh saja memakai lotion/losion khusus
sekadar untuk menyamarkannya karena memang tak mungkin hilang. Namun dianjurkan
tak memakai krim jenis steroid semisal hidrokortison yang dikhawatirkan bakal
terserap ke dalam sistem peredaran darah ibu dan bisa mengacaukan kerja
hormonal. Pada masa ini indera pengecap/lidah sudah mulai dapat merasa.
Minggu 16 (bulan ke 4):
Panjang janin sekarang sekitar 16 cm
dan bobotnya sekitar 35 gram. Dengan bantuan scan, kita dapat melihat kepala
dan tubuh bayi, kita juga dapat melihatnya bergerak-gerak. Ia
menggerak-gerakkan seluruh tungkai dan lengannya, menendang dan menyepak.
Inilah tahap paling awal di mana ibu dapat merasakan gerakan bayi. Rasanya
seperti ada seekor kupu-kupu dalam perutmu. Tetapi, ibu tidak perlu khawatir
jika belum dapat merasakan gerakan ini. Jika si bayi adalah anak pertama,
biasanya ibu agak lebih lambat dalam merasakan gerakannya. Refleks gerak bisa
dirasakan ibu, meski masih amat sederhana yang biasanya terasa sebagai kedutan.
Rambut halus di atas bibir atas dan alis mata juga tampak melengkapi lanugo
yang memenuhi seluruh tubuhnya. Bahkan, jari-jemari kaki dan tangannya
dilengkapi dengan sebentuk kuku. Tungkai kaki yang di awal pembentukannya
muncul belakangan, kini lebih panjang daripada lengan.
Pada usia ini janin memproduksi
alfafetoprotein, yaitu protein yang hanya dijumpai pada darah ibu hamil. Bila
kadar protein ini berlebih bisa merupakan pertanda ada masalah serius pada
janin, seperti spina bifida, yakni kelainan kongenital yang berkaitan dengan
saraf tulang belakang. Sebaliknya, kadar alfafetoprotein yang rendah
bersignifikasi dengan Sindrom Down. Sementara jumlah alfafetoprotein ini
sendiri dapat diukur dengan pemeriksaan air ketuban/amniosentesis dengan
menyuntikkan jarum khusus lewat dinding perut ibu.
Sistem pencernaan janin pun mulai
menjalankan fungsinya. Dalam waktu 24 jam janin menelan air ketuban sekitar
450-500 ml. Hati yang berfungsi membentuk darah, melakukan metabolisme
hemoglobin dan bilirubin, lalu mengubahnya jadi biliverdin yang disalurkan ke
usus sebagai bahan sisa metabolisme. Bila terjadi asfiksia (gangguan
oksigenasi) akan muncul rangsangan yang membuat gerak peristaltik usus janin
meningkat sekaligus terbukanya sfingter ani (”klep” anus). Akibatnya, janin
mengeluarkan mekoneum yang membuat air ketuban jadi kehijauan.
Di usia ini, janin juga mulai mampu
mengenali dan mendengar suara-suara dari luar kantong ketuban. Termasuk detak
jantung ibu bahkan suara-suara di luar diri si ibu, seperti suara gaduh atau
teriakan maupun sapaan lembut.
Minggu ke 17:
Panjang tubuh janin meningkat lebih
pesat ketimbang lebarnya, menjadi 13 cm dengan berat sekitar 120 gram, hingga
bentuk rahim terlihat oval dan bukan membulat. Akibatnya, rahim terdorong dari
rongga panggul mengarah ke rongga perut. Otomatis usus ibu terdorong nyaris
mencapai daerah hati, hingga kerap terasa menusuk ulu hati. Pada masa ini bayi
sudah dapat bermimpi saat ia tidur.
Pertumbuhan rahim yang pesat ini pun
membuat ligamen-ligamen meregang, terutama bila ada gerakan mendadak. Rasa
nyeri atau tak nyaman ini disebut nyeri ligamen rotundum. Oleh karena itu amat
disarankan menjaga sikap tubuh dan tak melakukan gerakan-gerakan mendadak atau
yang menimbulkan peregangan.
Lemak yang juga sering disebut
jaringan adiposa mulai terbentuk di bawah kulit bayi yang semula sedemikian
tipis pada minggu ini dan minggu-minggu berikutnya. Lemak ini berperan penting
untuk menjaga kestabilan suhu dan metabolisme tubuh. Sementara pada beberapa
ibu yang pernah hamil, gerakan bayi mulai bisa dirasakan di minggu ini. Kendati
masih samar dan tak selalu bisa dirasakan setiap saat sepanjang hari. Sedangkan
bila kehamilan tersebut merupakan kehamilan pertama, gerakan yang sama umumnya
baru mulai bisa dirasakan pada minggu ke-20.
Minggu ke 18:
Taksiran panjang janin adalah 14 cm
dengan berat sekitar 150 gram. Rahim dapat diraba tepat di bawah pusar,
ukurannya kira-kira sebesar buah semangka. Pertumbuhan rahim ke depan akan
mengubah keseimbangan tubuh ibu. Sementara peningkatan mobilitas persendian
ikut mempengaruhi perubahaan postur tubuh sekaligus menyebabkan keluhan
punggung. Keluhan ini makin bertambah bila kenaikan berat badan tak terkendali.
Untuk mengatasinya, biasakan berbaring miring ke kiri, hindari berdiri terlalu
lama dan mengangkat beban berat. Selain itu, sempatkan sesering mungkin
mengistirahatkan kaki dengan mengangkat/mengganjalnya pakai bantal.
Mulai usia ini hubungan interaktif
antara ibu dan janinnya kian terjalin erat. Tak mengherankan setiap kali si ibu
gembira, sedih, lapar atau merasakan hal lain, janin pun merasakan hal
sama.
Minggu ke 19:
Panjang janin diperkirakan 13-15 cm
dengan taksiran berat 200 gram. Sistem saraf janin yang terbentuk di minggu
ke-4, di minggu ini makin sempurna perkembangannya, yakni dengan diproduksi
cairan serebrospinalis yang mestinya bersirkulasi di otak dan saraf tulang
belakang tanpa hambatan. Nah, jika lubang yang ada tersumbat atau aliran cairan
tersebut terhalang oleh penyebab apa pun, kemungkinan besar terjadi
hidrosefalus/penumpukan cairan di otak. Jumlah cairan yang terakumulasi
biasanya sekitar 500-1500 ml, namun bisa mencapai 5 liter! Penumpukan ini jelas
berdampak fatal mengingat betapa banyak jumlah jaringan otak janin yang
tertekan oleh cairan tadi.
Minggu ke 20 (Bulan ke 5):
Panjang janin mencapai kisaran 14-16
cm dengan berat sekitar 260 gram. Janin sudah mengenali suara ibunya. Kulit
yang menutupi tubuh janin mulai bisa dibedakan menjadi dua lapisan, yakni
lapisan epidermis yang terletak di permukaan dan lapisan dermis yang merupakan
lapisan dalam. Epidermis selanjutnya akan membentuk pola-pola tertentu pada
ujung jari, telapak tangan maupun telapak kaki. Sedangkan lapisan dermis
mengandung pembuluh-pembuluh darah kecil, saraf dan sejumlah besar lemak.
Seiring perkembangannya yang pesat, kebutuhan darah janin pun meningkat tajam.
Agar anemia tak mengancam kehamilan, ibu harus mencukupi kebutuhannya akan
asupan zat besi, baik lewat konsumsi makanan bergizi seimbang maupun suplemen
yang dianjurkan dokter.
Minggu ke 21
Beratnya sekitar 350 gram dengan
panjang kira-kira 18 cm. Pada minggu ini, berbagai sistem organ tubuh mengalami
pematangan fungsi dan perkembangan.
Dengan perut yang kian membuncit dan
keseimbangan tubuh yang terganggu, bukan saatnya lagi melakukan olahraga kontak
seperti basket yang kemungkinan terjatuhnya besar. Hindari pula olahraga
peregangan ataupun yang bersikap kompetitif, semisal golf atau bahkan lomba
lari.
Minggu ke 22
Dengan berat mencapai taksiran
400-500 gram dan panjang sekitar 19 cm, si ibu kian mampu beradaptasi dengan
kehamilannya. Kekhawatiran bakal terjadi keguguran juga sudah pupus. Tak heran
bila ibu amat menikmatinya karena keluhan mual-muntah sudah berlalu dan kini
nafsu makannya justru sedang menggebu, hingga ia mesti berhati-hati agar tak
terjadi pertambahan berat badan yang berlebih.
Ciri khas usia kehamilan ini adalah
substansi putih mirip pasta penutup kulit tubuh janin yang disebut vernix
caseosa. Fungsinya melindungi kulit janin terhadap cairan ketuban maupun kelak
saat berada di jalan lahir. Di usia ini pula kelopak mata mulai menjalankan
fungsinya untuk melindungi mata dengan gerakan menutup dan membuka. Jantung
janin yang terbentuk di minggu ke-5 pun mengalami “modifikasi” sedemikian rupa
dan mulai menjalankan fungsinya memompa darah sebagai persiapannya kelak saat
lahir ke dunia.
Minggu ke 23
Tubuh janin tak lagi terlihat
kelewat ringkih karena bertambah montok dengan berat hampir mencapai 550 gram
dan panjang sekitar 20 cm. Kendati begitu, kulitnya masih tampak keriput karena
kandungan lemak di bawah kulitnya tak sebanyak saat ia dilahirkan kelak. Namun
wajah dan tubuhnya secara keseluruhan amat mirip dengan penampilannya sewaktu
dilahirkan nanti. Hanya saja rambut lanugo yang menutup sekujur tubuhnya kadang
berwarna lebih gelap di usia kehamilan ini.
Minggu ke 24 (Bulan ke 6):
Janin makin terlihat berisi dengan
berat yang diperkirakan mencapai 600 gram dan panjang sekitar 21 cm. Rahim
terletak sekitar 5 cm di atas pusar atau sekitar 24 cm di atas simfisis
pubis/tulang kemaluan. Kelopak-kelopak matanya kian sempurna dilengkapi bulu
mata. Pendengarannya berfungsi penuh. Terbukti, janin mulai bereaksi dengan
menggerakkan tubuhnya secara lembut jika mendengar irama musik yang disukainya.
Begitu juga ia akan menunjukkan respon khas saat mendengar suara-suara bising
atau teriakan yang tak disukainya.
Minggu ke 25:
Berat bayi kini mencapai sekitar 700
gram dengan panjang dari puncak kepala sampai bokong kira-kira 22 cm. Sementara
jarak dari puncak rahim ke simfisis pubis sekitar 25 cm. Bila ada indikasi
medis, umumnya akan dilakukan USG berseri seminggu 2 kali untuk melihat apakah
perkembangan bayi terganggu atau tidak. Yang termasuk indikasi medis di antaranya
hipertensi ataupun preeklampsia yang membuat pembuluh darah menguncup, hingga
suplai nutrisi jadi terhambat. Akibatnya, terjadi IUGR (Intra Uterin Growth
Retardation atau perkembangan janin terhambat). Begitu juga bila semula tidak
ada, tiba-tiba muncul gangguan asma selama kehamilan.
Jika dari hasil pantauan ternyata
tak terjadi perkembangan semestinya, akan dipertimbangkan untuk membesarkan
janin di luar rahim dengan mengakhiri kehamilan. Tentu saja harus ada sejumlah
syarat ketat yang mengikuti. Di antaranya, rumah sakit yang merawat bayi-bayi
prematur haruslah rumah sakit bersalin khusus yang lengkap dengan ahli-ahli
neonatologi (ahli anak yang mengkhususkan diri pada
spesialisasi perawatan bayi baru lahir sampai usia 40 hari). Selain fasilitas NICU (neonatal intensive Care Unit).
spesialisasi perawatan bayi baru lahir sampai usia 40 hari). Selain fasilitas NICU (neonatal intensive Care Unit).
Minggu ke 26:
Di usia ini berat bayi diperkirakan
hampir mencapai 850 gram dengan panjang dari bokong dan puncak kepala sekitar
23 cm. Denyut jantung sudah jelas-jelas terdengar, normalnya 120-160 denyut per
menit. Ketidaknormalan seputar denyut jantung harus dicermati karena bukan tak
mungkin merupakan gejala ada keluhan serius. Sementara rasa tak nyaman berupa
keluhan nyeri pinggang, kram kaki dan sakit kepala akan lebih sering dirasakan
si ibu. Begitu juga keluhan nyeri di bawah tulang rusuk dan perut bagian bawah,
terutama saat bayi bergerak. Sebab, rahim jadi makin besar yang akan memberi
tekanan pada semua organ tubuh. Termasuk usus kecil, kantung kemih dan rektum.
Tak jarang ibu hamil jadi terkena sembelit, namun terpaksa bolak-balik ke kamar
mandi karena beser.
Minggu ke 27:
Bayi kini beratnya melebihi 1000
gram. Panjang totalnya mencapai 34 cm dengan panjang bokong ke puncak kepala
sekitar 24 cm. Di minggu ini kelopak mata mulai membuka. Sementara retina yang berada
di bagian belakang mata, membentuk lapisan-lapisan yang berfungsi menerima
cahaya dan informasi mengenai pencahayaan itu sekaligus meneruskannya ke otak.
Jika terjadi “kesalahan” pembentukan lapisan-lapisan inilah yang kelak
memunculkan katarak kongenital/bawaan saat bayi dilahirkan. Lensa jadi berkabut
atau keputihan. Walaupun dipicu oleh faktor genetik, katarak bawaan ini
ditemukan pada anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang terserang rubella pada
usia kehamilan di minggu-minggu akhir trimester dua.
Minggu ke 28:
Kepala bayi sekarang sudah
proporsional dengan tubuhnya. Ibu mungkin mengalami tekanan di bagian diafrakma
dan perut. Sekarang bobot bayi sekitar 1700 gram dan panjangnya sekitar 40 cm.
Puncak rahim berada kira-kira 8 cm
di atas pusar. Gerakan janin makin kuat dengan intensitas yang makin sering,
sementara denyut jantungnya pun kian mudah didengar. Tubuhnya masih terlihat
kurus meski mencapai berat sekitar 1100 gram dengan kisaran panjang 35-38 cm.
Kendati dibanding minggu-minggu sebelumnya lebih berisi dengan bertambah jumlah
lemak di bawah kulitnya yang terlihat kemerahan. Jumlah jaringan otak di usia
kehamilan ini meningkat. Begitu juga rambut kepalanya terus bertumbuh makin
panjang. Alis dan kelopak matanya pun terbentuk, sementara selaput yang semula
menutupi bola matanya sudah hilang.
Minggu ke 29:
Beratnya sekitar 1250 gram dengan
panjang rata-rata 37 cm. Kelahiran prematur mesti diwaspadai karena umumnya
meningkatkan keterlambatan perkembangan fisik maupun mentalnya. Bila dilahirkan
di minggu ini, ia mampu bernapas meski dengan susah payah. Ia pun bisa
menangis, kendati masih terdengar lirih. Kemampuannya bertahan untuk hidup pun
masih tipis karena perkembangan paru-parunya belum sempurna. Meski dengan
perawatan yang baik dan terkoordinasi dengan ahli lain yang terkait,
kemungkinan hidup bayi prematur pun cukup besar.
Minggu ke 30:
Beratnya mencapai 1400 gram dan
kisaran panjang 38 cm. Puncak rahim yang berada sekitar 10 cm di atas pusar
memperbesar rasa tak nyaman, terutama pada panggul dan perut seiring bertambah
besar kehamilan. Bagilah kebahagiaan saat merasakan gerakan si kecil pada suami
dengan memintanya meraba perut Anda. Mulai denyutan halus, sikutan/tendangan
sampai gerak cepat meliuk-liuk yang menimbulkan rasa nyeri. Aktifnya gerakan
ini tak mustahil akan membentuk simpul-simpul. Bila sampai membentuk simpul
mati tentu sangat membahayakan karena suplai gizi dan oksigen dari ibu jadi
terhenti atau paling tidak terhambat.
Minggu ke 31:
Berat bayi sekitar 1600 gram dengan
taksiran panjang 40 cm. Waspadai bila muncul gejala nyeri di bawah tulang iga
sebelah kanan, sakit kepala maupun penglihatan berkunang-kunang. Terutama bila
disertai tekanan darah tinggi yang mencapai peningkatan lebih dari 30 ml/Hg.
Itu sebab, pemeriksaan tekanan darah rutin dilakukan pada setiap kunjungan ke
bidan/dokter. Cermati pula gangguan aliran darah ke anggota tubuh bawah yang
membuat kaki jadi bengkak. Pada gangguan ringan, anjuran untuk lebih banyak
beristirahat dengan berbaring miring sekaligus mengurangi aktivitas, bisa
membantu.
Minggu ke 32:
Pada usia ini berat bayi harus
berkisar 1800-2000 gram dengan panjang tubuh 42 cm. Mulai minggu ini biasanya
kunjungan rutin diperketat/lebih intensif dari sebulan sekali menjadi 2 minggu
sekali. Umumnya hemodilusi atau pengenceran darah mengalami puncaknya pada
minggu ini. Untuk ibu hamil dengan kelainan jantung, hipertensi dan
preeklampsia, mesti ekstra hati-hati. Sebab dengan jumlah darah yang makin
banyak, beban kerja jantung pun meningkat. Pada mereka yang mengalami gangguan
jantung dan tekanan darah, tentu makin besar pula peluang terjadi penjepitan di
pembuluh-pembuluh darah. Dampak lebih lanjut adalah tekanan darah meningkat.
Gangguan semacam ini tak hanya berbahaya pada ibu, tapi juga si bayi, hingga
biasanya dipertimbangkan untuk dilahirkan. Terlebih bila terjadi perburukan
kondisi, semisal tekanan darah tak kunjung turun.
Minggu ke 33:
Beratnya lebih dari 2000 gram dan
panjangnya sekitar 43 cm. Di minggu ini mesti diwaspadai terjadi abrupsio
plasenta atau plasenta lepas dari dinding rahim. Bisa terlepas sebagian maupun
terlepas total yang berujung dengan syok pada ibu akibat kehilangan darah dalam
jumlah besar maupun kematian bayi. Penyebabnya tak diketahui pasti, namun
diduga akibat trauma pada ibu semisal saat kecelakaan/benturan yang sangat
keras, tali pusat yang pendek, hipertensi, keabnormalan rahim, maupun
kekurangan asam folat. Ibu perokok dan peminum alkohol diprediksi lebih
berkemungkinan mengalami masalah ini. Yang juga mesti diwaspadai adalah kantung
air ketuban pecah/bocor. Tak ada cara lain selain segera hubungi dokter.
Minggu ke 34:
Berat bayi hampir 2275 gram dengan
taksiran panjang sekitar 44 cm. Idealnya, di minggu ini dilakukan tes untuk
menilai kondisi kesehatan si bayi secara umum. Penggunaan USG bisa dimanfaatkan
untuk pemeriksaan ini, terutama evaluasi terhadap otak, jantung dan organ lain.
Sedangkan pemeriksaan lain yang biasa dilakukan adalah tes non-stres dan profil
biofisik.
Dalam profil biofisik digunakan skor
0 sampai 2 dengan 5 poin yang dievaluasi, yakni pernapasan, gerakan tubuh,
tonus yang dievaluasi berdasarkan gerakan lengan dan atau tungkai, denyut
jantung dan banyaknya cairan ketuban. Bila nilainya rendah, disarankan
persalinan segera dilakukan. Pemeriksaan biofisik biasanya dilakukan bila
diduga bayi mengalami IUGR (Intrauterin Growth Retardation), pada ibu pengidap
diabetes, kehamilan yang bayinya tak banyak bergerak, kehamilan risiko tinggi
ataupun kehamilan lewat waktu.
Minggu ke 35:
Secara fisik bayi berukuran sekitar
45 cm dengan berat 2450 gram. Namun yang terpenting, mulai minggu ini bayi
umumnya sudah matang fungsi paru-parunya. Ini sangat penting karena kematangan
paru-paru sangat menentukan life viabilitas atau kemampuan si bayi untuk
bertahan hidup. Kematangan fungsi paru-paru ini sendiri akan dilakukan lewat
pengambilan cairan amnion untuk menilai lesitin spingomyelin atau selaput tipis
yang menyelubungi paru-paru.
Minggu ke 36:
Berat bayi harusnya mencapai 2500
gram dengan panjang 46 cm. Tes kematangan paru di minggu ini perlu dilakukan
bila muncul keragu-raguan akan taksiran usia kehamilan. Terutama pada pasien
yang tak ingat kapan menstruasi terakhir dan bagaimana pola/siklus haidnya.
Ataupun pada bayi besar namun tak cocok dengan pertumbuhan usia sebenarnya.
Mulai minggu ini pemeriksaan rutin diperketat jadi seminggu sekali. Tujuannya
tak lain untuk meminimalisir risiko-risiko yang mungkin muncul mengingat
penyebab terbanyak kematian ibu melahirkan (maternal mortality rate) di
Indonesia adalah perdarahan, infeksi dan preeklampsia. Sementara dari ketiga
faktor penyebab tersebut, yang bisa dicegah dengan pemeriksaan ANC (antenatal
care) yang baik Cuma preeklampsia. Di antaranya dengan pemantauan tekanan darah
dan kenaikan berat badan yang tak lazim, yakni maksimal 1 kg setiap bulan.
Sedangkan kasus-kasus perdarahan dan infeksi bisa saja terjadi meski ANC-nya
oke.
Minggu ke 37:
Dengan panjang 47 cm dan berat 2950
gram, di usia ini bayi dikatakan aterm atau siap lahir karena seluruh fungsi
organ-organ tubuhnya bisa matang untuk bekerja sendiri. Kepala bayi biasanya
masuk ke jalan lahir dengan posisi siap lahir. Kendati sebagian kecil di
antaranya dengan posisi sungsang. Di minggu ini biasanya dilakukan pula
pemeriksaan dalam untuk mengevaluasi kondisi kepala bayi, perlunakan jalan
lahir guna mengetahui sudah mencapai pembukaan berapa.
Minggu ke 38:
Berat bayi sekitar 3100 gram dengan
panjang 48 cm. Rasa cemas menanti-nantikan saat melahirkan yang mendebarkan
bisa membuat ibu mengalami puncak gangguan emosional. Namun obat-obat golongan
antidepresan tak diberikan karena dianggap tak aman. Apalagi semua obat
antidepresan akan melewati plasenta yang akan berpengaruh pada bayi. Jauh lebih
bijaksana bila ibu melakukan relaksasi dengan melatih pernapasan sebagai bekal
menjelang persalinan. Meski biasanya akan ditunggu sampai usia kehamilan 40
minggu, bayi rata-rata akan lahir di usia kehamilan 38 minggu.
Minggu ke 39:
Di usia kehamilan ini bayi mencapai
berat sekitar 3250 gram dengan panjang sekitar 49 cm. Di minggu ini pula dokter
yang menangani biasanya siaga menjaga agar kehamilan jangan sampai postmatur
atau lewat waktu. Karena bila terjadi hal demikian, plasenta tak mampu lagi
menjalani fungsinya untuk menyerap suplai makanan dari ibu ke bayi, hingga
kekurangan gizi. Tak heran kalau bayi postmatur umumnya berkulit kering/keriput
atau malah mengelupas. Sementara kapan persisnya plasenta mengalami penurunan
fungsi sama sekali tak bisa diprediksi.
Penurunan fungsi plasenta bisa
diketahui berdasarkan evaluasi terhadap fungsi dinamik janin, arus darah, napas
dan gerak bayi serta denyut jantungnya lewat pemeriksaan CTG (kardiotokografi),
USG maupun doppler. Dari hasil evaluasi tersebut akan dinilai apakah
memungkinkan dan memang saatnya untuk memberi induksi persalinan. Kalau fungsi
arus darahnya tak baik, tentu tak dianjurkan lahir per vaginam yang justru
berisiko bayi mengalami hipoksia.
Minggu ke 40:
Bayi siap lahir. Ibu tidak perlu
khawatir jika bayinya tidak lahir tepat pada waktu yang telah diperkirakan.
Persentasenya hanya 5% bayi lahir tepat pada tanggal yang diperkirakan. Waktu
yang telah lama dinanti hampir tiba dan si bayi akan segera melihat dunia.
Sementara itu, rambut lanugo (= rambut badan) bayi telah lenyap meskipun
mungkin masih ada yang tersisa di punggung dan dahinya. Sebagian bayi lahir
agak terlalu cepat, sebagian lainnya agak sedikit terlambat,
Panjangnya mencapai kisaran 45-55 cm
dan berat sekitar 3300 gram. Betul-betul cukup bulan dan siap dilahirkan. Jika
laki-laki, testisnya sudah turun ke skrotum, sedangkan pada wanita, labia
mayora (bibir kemaluan bagian luar) sudah berkembang baik dan menutupi labia
minora (bibir kemaluan bagian dalam). Bila dihitung-hitung, pada akhir proses
pertumbuhan embrio menjadi seorang manusia, beratnya mencapai sekitar 8 juta
kali lebih besar dibanding berat sel telur yang membentuknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar